Humor Palembang,Humor Bebas dan Tips Sehat

xiaomi

Catatan Pribadi | Makna Hari Raya 'Idul Adha 1436 H

fashion wanita


Pendopo,Pali. 10 Djulhijah 1436 H - 24 September 2015. Alhamdulillah,pagi tadi,dengan Rahmat Allah,saya dapat berkumpul dilapangan sepak bola Gelora Nopember dalam rangka shalat 'Ied "Idul Adha 1436 H. Cukup ramai jamaah yang hadir pagi tadi. Dan ini adalah kali kedua saya shalat "Ied disini,setelah hari raya 'Idul Fitri 1436 H kemarin pun saya sempatkan shalat disini.

Saat saya tiba di lapangan itu,belum begitu banyak jamaah yang hadir. Sehingga saya,Alhamdulillah,langsung duduk di barisan depan shaf kedua. Lalu dengan hidmat,saya dengarkan lantunan takbir oleh para pentakbir. Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar. Gema takbir terdengar menggelora dan bersahut sahutan dengan tempat-tempat shalat 'Ied lainnya yang tak jauh dari situ. Dan pada hari ini,gema takbir pasti terdengar di seluruh penjuru dunia mengagungkan kebesaran Allah Ta'ala. Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar...

Secara bergantian para pentakbir itu terus mengumandangkan takbir sebelum acara shalat 'Ied dimulai. Sementara Jamaahpun mulai berdatangan ramai mengisi shaf-shaf yang kosong. 

Didepan saya,duduk Pak Hendri (Ketua Panitia Perayaan) menyilahkan saya untuk mengisi shaf paling depan disebelah beliau yang awalnya saya pikir sengaja di kosongkan untuk para tokoh agama di Pali. Sayapun beringsut kedepan. Tak lama setelah itu pentakbir disebelah kiri saya menyerahkan microphone yang maksudnya untuk diberikan pada pentakbir lainnya. Tapi kemudian saya malah menggunakan microphone tersebut untuk mentakbirkan kebesaran Allah.

Jamaah semakin ramai berdatangan. Meski tak seramai perayaan Hari Raya 'Idul Fitri,tapi suasana khidmad tetap tak berkurang.

Sepuluh menit kemudian acarapun dibuka dengan bacaan Basmalah oleh protokol acara. Disamping menyampaikan rangkaian acara,protokol juga sekaligus menyampaikan petugas-petugas jalannya shalat 'Idul Adha. Bertindak selaku imam shalat adalah Bapak H.Mughni Zain (Tokoh Agama Pali),dan Khatib Ustadz Drs. H. Zulkarnain,MA,MH dari kota Palembang. Sementara Mu'adzin adalah Pak Taufiq (Tokoh Agama Pali).

Selesai menyampaikan susunan acara beserta petugas-petugas shalat 'Ied oleh protokol,lalu shalat 'Ied pun dimulai dengan didahului Mu'adzin selaku bilal. Allahu Akbar,shalatpun di mulai dengan khusu' dan Khidmad sampai selesai.

Tiba pada acara Khutbah shalat 'Ied. Ustadz Drs. H. Zulkarnain,MA,MH menaiki mimbar. Ternyata,sebelum acara dimulai tadi beliau juga menjadi pentakbir dengan suara yang indah mengagungkan nama Allah. Beliau yang duduk disebelah kanan Pak Hendri itu ternyata Khatib shalat 'Ied 'Idul Adha pada hari ini. Lalu dengan santun beliau mengawali Khutbahnya.

Saya mendengarkan khutbah dengan khidmad seperti yang dilakukan para jamaah. Beliau mengawali khutbah dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada pagi ini dapat berkumpul dan bersama-sama menunaikan shalat 'Ied 'Idul Adha 1436 H. Hari ini adalah hari yang penuh berkah,hari yang sangat bersejarah bagi umat beragama di seluruh penjuru dunia,dan bagi umat muslim pada khususnya. Beliau menegaskan,karena hari ini adalah merupakan hari kemenangan seorang Nabi penemu konsep ke-Tauhidan dalam berketuhanan. Berkat konsep ke-Tauhidan yang ditemukan Nabi Allah Ibrahim,manusia dapat menguasai alam dengan menjadi khalifah al-ardh. Sungguh suatu penemuan maha penting dijagad raya,tak tertandingi nilainya meski dibandingkan dengan penemuan para sain dan ilmuan.

Berikut kutipan singkat khutbah beliau selanjutnya:

"Setelah Nabi Ibrahim as menyadari bahwa Allah SWT adalah The Absolute One,Dzat yang paling Esa,maka semenjak itu juga umat manusia tidak dibenarkan menyembah matahari,menyembah bintang,menyembah hewan,menyembah batu dan alam. Ini artinya bahwa manusia telah memposisikan dirinya di atas alam. Ajaran ke-Esa-an yang telah mengangkat derajad manusia atas alam seisinya".
"Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin. Ketika malam telah gelap,dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku",tetapi tatkala bintang itu tenggelam,dia berkata: "Aku tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit,dia berkata: " Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam,dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,pastilah aku termasuk orang yang sesat. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit,dia berkata: "Inilah Tuhanku,ini yang paling besar". Maka tatkala matahari itu terbenam,dia berkata: " Hai kaumku,sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menhadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi,dengan cenderung kepada agama yang benar,dan aku bukanlah orang-orang yang mempersekutukan Tuhan"
QS al-An'am ayat 75-79 
Jika kita simak dokumen sejarah yang dicatatkan Allah pada al-Qur'an diatas,hal ini menunjukkan betapa proses pencarian Tuhan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim as sangatlah berat. Meskipun akhirnya Nabi Ibrahim berhasil menemukan Tuhan Allah Rabbil 'Alamin,bukan Tuhan suku dan bangsa tertentu,tapi Tuhan seru sekalian alam. Tuhan yang senantiasa berada sangat dekat dengan manusia,baik ketika terpejam maupun ketika terjaga. Itulah sejarah terbesar yang dipahatkan oleh Nabi Ibrahim disepanjang sejarah kehidupan manusia yang seharusnya selalu dikenang oleh umat beragama".

Lebih jauh,Ustadz Drs. H. Zulkarnain,MA,MH melanjutkan khutbahnya. Pada zaman Nabi Ibrahim proses penyembahan dengan mengorbankan manusia telah dipraktekkan oleh kaum Nabi Ibrahim pada waktu itu. Lalu Allah menguji Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya Nabi Allah Isma'il. Dan dipatuhi oleh Nabi Ibrahim lantaran itu adalah perintah Allah Tuhan seru sekalian alam. Namun kemudian Allah dengan KuasaNya mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing yang merupakan hadiah atas keta'adan Nabi Ibrahim terhadap perintah Allah,sekaligus Allah,sesungguhnya tidak membolehkan penyembahan dengan cara mengorbankan manusia sebagai sesajen. Karena manusia adalah makhluk mulia yang tak pantas dikorbankan secara cuma-cuma,meskipun dilakukan dengan suka rela.

Kemudian Ustadz Drs. H. Zulkarnain,MA,MH melanjutkan,bahwa Allah menganjurkan umat manusia untuk bisa mengingat dan meneladani kisah kehidupan Nabi Ibrahim terutama ketika Nabi Ibrahim as merawat dan merekontruksi bangunan Ka'bah sebagai baitullah,dan kesabaran Nabi Ibrahim ketika mendapat perintah Allah untuk menyembelih anaknya,Nabi Ismail as.

Krisis ekonomi yang melanda bangsa ini dijadikan contoh oleh beliau sebagai ujian kesabaran bangsa ini dengan menauladani kesabaran Nabi Ibrahim. Sebagai umat Islam,kita harus tetap bersabar,sebab sabar itu membuat kita terhindar dari keputus asaan. Artinya kita akan terus melangkah dengan tetap berpegang pada jalan Allah sebagai penuntun kita menuju jalan yang di Ridhoinya. Insyaallah,jika kita tetap bersabar dengan ujian yang Allah berikan,kelak Allah akan menunjukkan jalan keluarnya.

Dengan bersabar,kualitas pribadi seseorang juga akan menjadi tangguh,tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan. Karena kita telah digembleng oleh keadaan,sehingga kita menjadi pribadi bangsa yang kuat dan tahan uji.

Dengan bersabar,kita akan selalu mawas diri. Sedangkan orang yang mawas diri di tengah krisis ekonomi seperti sekarang ini,akan menemukan kesimpulan bahwa krisis ekonomi ini terjadi karena selama ini hidup kita boros. Cermatilah krisis ini agar kita menjadi lebih hemat dan berhati-hati.

Orang yang sabar akan tenang jiwanya,sebab ia akan menyadari bahwa apa yang terjadi di dunia ini pada hakekatnya merupakan ujian Allah,baik yang membawa kesenangan ataupun kesengsaraan,dan setiap ujian pasti ada pahalanya. Amiin..

Demikian kutipan khutbah shalat 'Ied 'Idul Adha 1436 H oleh Ustadz Drs. H. Zulkarnain,MA,MH dari kota Palembang. Semoga menjadi pelajaran bagi saya dan pembaca umumnya.

Wassalam,penulis

0 Komentar untuk "Catatan Pribadi | Makna Hari Raya 'Idul Adha 1436 H"

Hosting Indonesia Hosting Indonesia
Back To Top