Humor ini sedikit agak porno. Tapi ini hanya humor, bukan bermaksud untuk berbuat porno. Cerita ini hanya sekadar humor dan hanya sebuah cerita hiburan.
Ceritanya si Oden baru melangsungkan pernikahannya dengan seorang gadis desa sebut saja Juleha. Hari itu adalah hari bahagia kedua pasangan si Oden dan Juleha. Tanpa halangan berarti, siang tadi telah dilangsungkan akad nikah dan si Oden sukses mengucapkan ijab kabul.
Sanak famili, keluarga, handai taualan dan kerabat dekat Oden menghadiri pernikahan itu dan mendo'akan bagi pasangan Oden - Juleha. Tentu tak ketinggalan, teman-teman dekat Oden pun ikut menghadiri dan turut mendo'akan bagi kebahagiaan Oden yang diharapkan menjadi pasangan Sakinah, Mawaddah, Warrahmah.
Kebahagiaan Oden serasa sempurna dengan mempersunting gadis pujaannya yang terkenal cantik dan elok rupanya di kampung. Kecantikan Juleha menurun dari Ibu nya yang terkenal paling cantik di kampung.
Namun, niat Oden mempersunting Juleha bukan hanya Juleha seorang gadis desa yang cantik, tapi Juleha juga baik budi pekertinya. Terlebih, Ayah Juleha sudah lama meninggal dunia dan menjadikan Juleha pribadi yang mandiri. Jadilah Juleha anak yatim dan hidup berdua dengan Ibu nya yang tetap menjanda sejak meninggalnya sang Ayah.
Malam pertama, di rumah Juleha yang sekarang juga rumah Oden, masih ramai kerabatnya bercengkrama. Malam itu tak ada acara hiburan seperti yang biasa masyarakat desa lakukan. Maklum saja, pernikahan Oden - Juleha hanya dilakukan sederhana saja. Menurut Oden, lebih baik uangnya buat hidup dimasa depan daripada terlalu bahagia merayakan pernikahannya.
Malam sekitar pukul 22.00 tiba-tiba lampu PLN padam sehingga menghentikan aktivitas bercengkrama kerabat-kerabat dekat Oden. Sepertinya cuaca menandakan akan turun hujan malam itu. Satu persatu kerabat-kerabat dekat Oden mulai mencari tempat istirahat yang nyaman karena keadaan rumah masih ramai dan belum sempat dirapikan kembali.
Di teras rumah, teman-teman dekat Oden pun satu persatu mulai berpamitan untuk pulang. Bahkan mereka bergurau pada Oden "Pas nian den cuaca malem ini..alangke ilok suasana dingin oleh ujan.."
Mereka pun tertawa bersama.
Selepas teman-teman pamit pulang, Oden masih menyempatkan membakar sebatang rokok dan masih duduk di teras sendirian. Dihisapnya rokoknya, sambil merenung "betapa jodoh memang sudah di atur Tuhan" pikirnya.
Hoammmm....Oden pun menguap, lelah karena acara pernikahannya. Tapi Oden puas karena acara pernikahannya berjalan sukses. Akhirnya, dengan mata sayup Oden pun masuk rumah untuk menuju kamar pengantinnya setelah dia memastikan pintu rumah terkunci dengan aman. Tapi susana didalam rumah sangat gelap karena lampu PLN belum juga menyala. Dengan meraba-raba dan mengingat posisi kamar pengantin, Oden mencari-cari.
Tiba dikamar, Oden masih meraba-raba mencari ranjang pengantinnya sambil sesekali memanggil istrinya, Juleha "Dekk...sudah tidok yo..?" Tapi tak ada jawaban dari Juleha. Nah, Oden merasa meraba sesosok tubuh molek istrinya. Diapun terus meraba, dengan suara lembut Oden berbisik "Dekk...bangun dek..ini malem pertama kito.." Tapi masih tak ada jawaban dari Juleha.
Masih terus meraba tubuh istrinya, Oden ikutan berbaring disebelah istrinya. Segala cara ia lakukan untuk merangsang istrinya agar istrinya terbangun dan menikmati malam pertamanya. Usaha Oden tak sia-sia, istrinya merespon dan jadilah malam itu malam pertama yang indah.
Baru setengah permainan dimulai, tiba-tiba lampu PLN menyala "Pyar!" Oden serasa disambar petir. Ternyata perempuan yang berada dibawahnya bukanlah istrinya si Juleha melainkan Ibu mertuanya yang sudah lama menjanda "Emakkk!" Teriak Oden tertahan dan ketakutan. Tapi Emak Mertuanya malah tersenyum dan sesaat kemudian melotot sambil berteriak tertahan setengah berbisik "Awas! Jangan di cabut ye..kujambak kau!"
Hehehe...ini hanya humor. Terima kasih
Ceritanya si Oden baru melangsungkan pernikahannya dengan seorang gadis desa sebut saja Juleha. Hari itu adalah hari bahagia kedua pasangan si Oden dan Juleha. Tanpa halangan berarti, siang tadi telah dilangsungkan akad nikah dan si Oden sukses mengucapkan ijab kabul.
Sanak famili, keluarga, handai taualan dan kerabat dekat Oden menghadiri pernikahan itu dan mendo'akan bagi pasangan Oden - Juleha. Tentu tak ketinggalan, teman-teman dekat Oden pun ikut menghadiri dan turut mendo'akan bagi kebahagiaan Oden yang diharapkan menjadi pasangan Sakinah, Mawaddah, Warrahmah.
Kebahagiaan Oden serasa sempurna dengan mempersunting gadis pujaannya yang terkenal cantik dan elok rupanya di kampung. Kecantikan Juleha menurun dari Ibu nya yang terkenal paling cantik di kampung.
Namun, niat Oden mempersunting Juleha bukan hanya Juleha seorang gadis desa yang cantik, tapi Juleha juga baik budi pekertinya. Terlebih, Ayah Juleha sudah lama meninggal dunia dan menjadikan Juleha pribadi yang mandiri. Jadilah Juleha anak yatim dan hidup berdua dengan Ibu nya yang tetap menjanda sejak meninggalnya sang Ayah.
Malam pertama, di rumah Juleha yang sekarang juga rumah Oden, masih ramai kerabatnya bercengkrama. Malam itu tak ada acara hiburan seperti yang biasa masyarakat desa lakukan. Maklum saja, pernikahan Oden - Juleha hanya dilakukan sederhana saja. Menurut Oden, lebih baik uangnya buat hidup dimasa depan daripada terlalu bahagia merayakan pernikahannya.
Malam sekitar pukul 22.00 tiba-tiba lampu PLN padam sehingga menghentikan aktivitas bercengkrama kerabat-kerabat dekat Oden. Sepertinya cuaca menandakan akan turun hujan malam itu. Satu persatu kerabat-kerabat dekat Oden mulai mencari tempat istirahat yang nyaman karena keadaan rumah masih ramai dan belum sempat dirapikan kembali.
Di teras rumah, teman-teman dekat Oden pun satu persatu mulai berpamitan untuk pulang. Bahkan mereka bergurau pada Oden "Pas nian den cuaca malem ini..alangke ilok suasana dingin oleh ujan.."
Mereka pun tertawa bersama.
Selepas teman-teman pamit pulang, Oden masih menyempatkan membakar sebatang rokok dan masih duduk di teras sendirian. Dihisapnya rokoknya, sambil merenung "betapa jodoh memang sudah di atur Tuhan" pikirnya.
Hoammmm....Oden pun menguap, lelah karena acara pernikahannya. Tapi Oden puas karena acara pernikahannya berjalan sukses. Akhirnya, dengan mata sayup Oden pun masuk rumah untuk menuju kamar pengantinnya setelah dia memastikan pintu rumah terkunci dengan aman. Tapi susana didalam rumah sangat gelap karena lampu PLN belum juga menyala. Dengan meraba-raba dan mengingat posisi kamar pengantin, Oden mencari-cari.
Tiba dikamar, Oden masih meraba-raba mencari ranjang pengantinnya sambil sesekali memanggil istrinya, Juleha "Dekk...sudah tidok yo..?" Tapi tak ada jawaban dari Juleha. Nah, Oden merasa meraba sesosok tubuh molek istrinya. Diapun terus meraba, dengan suara lembut Oden berbisik "Dekk...bangun dek..ini malem pertama kito.." Tapi masih tak ada jawaban dari Juleha.
Masih terus meraba tubuh istrinya, Oden ikutan berbaring disebelah istrinya. Segala cara ia lakukan untuk merangsang istrinya agar istrinya terbangun dan menikmati malam pertamanya. Usaha Oden tak sia-sia, istrinya merespon dan jadilah malam itu malam pertama yang indah.
Baru setengah permainan dimulai, tiba-tiba lampu PLN menyala "Pyar!" Oden serasa disambar petir. Ternyata perempuan yang berada dibawahnya bukanlah istrinya si Juleha melainkan Ibu mertuanya yang sudah lama menjanda "Emakkk!" Teriak Oden tertahan dan ketakutan. Tapi Emak Mertuanya malah tersenyum dan sesaat kemudian melotot sambil berteriak tertahan setengah berbisik "Awas! Jangan di cabut ye..kujambak kau!"
Hehehe...ini hanya humor. Terima kasih
Tag :
Humor,
Humor Palembang
0 Komentar untuk "Humor Palembang | Salah Kamar"