Wong PALI-
Mikroba atau jamur, selain bisa di konsumsi mejadi makanan lezat, ternyata juga bisa menjadi sebuah karya seni yang tak kalah hebat dengan karya seni lainnya. Ada saja cara untuk membuat sebuah karya seni.
Dikirim oleh Paul Rowley dari University of Colorado, Boulder, sepotong geometris ini bertema partikel virus. Bentuk dicat menggunakan strain ragi yang disebut S. Cerevisiae, yang terinfeksi virus yang disebut LA.
Ini karya Nicola Fawcett dari University of Oxford, berjudul "The Wild Garden of the Bakteri Gut," Fawcett mengatakan ia terinspirasi dari bakteri yang hidup dalam usus manusia.
Bagian ini, berjudul "Bunga matahari," disampaikan oleh Manal Hamed dari Qatar.
Bunga-bunga mekar ini adalah karya peneliti dari IPLA-CSIC, sebuah lembaga penelitian susu di Spanyol. Bakteri yang digunakan untuk melukis bunga adalah probiotik populer, Bifidobacterium animalis subsp. lactis.
Entri ini dari Berkmen dan Penil (duo yang sama yang memenangkan tempat pertama dalam kompetisi) membawa pulang "Pemirsa 'Choice" penghargaan.
Karya Maria Eugenia Inda, seorang peneliti postdoctoral di Cold Spring Harbor Labs di New York, yang menciptakan karya ini cawan petri, "Harvest Season," menggunakan ragi. Lukisan bertemakan rumah kecil di ladang gandum.
Christine Marizzi dengan karyanya sebuah peta rumit New York City, dengan komposisi menarik mendapatkan tempat kedua. Christine adalah seorang pendidik masyarakat, yang bekerja dengan para ilmuwan. Ia seorang warga dan seniman dari Genspace.
Disponsori oleh American Society for Microbiology, Amerika Serikat, 29 Sepetmber lalu telah mengadakan kontes membuat lukisan dari bahan dasar mikroba yang di ikuti oleh pekerja seni dan ahli mikrobilogi. Karya seni baru ini menggunakan teknik menumbuhkan mikroba berwarna warni dalam sebuah cawan dengan membentuknya menjadi sebuah lukisan indah.
Para peserta kontes di tuntut untuk membuat karya seni kreatif dari mikrobiologi dengan menggunakan koloni bakteri atau jamur sebagai cat, dan agar-agar sebagai sebuah kanvas. Total 85 peserta, dan kreasi pemenang baru-baru ini pada tanggal 29 September.
Pemenang pertama diraih Maria Penil dan Mehmet Berkmen, New England Biolabs, yang menamai karyanya "Neuron." Mereka membuat karya seni sel-sel saraf dengan menggunakan bakteri kuning kebiru-biruan yang disebut Nesterenkonia dan bakteri berwarna oranye yang disebut Deinococcus dan Sphingomonas.
Berkmen dan Penil mengembangbiakan baktri di dalam sebuah piring selama beberapa hari pada suhu yang stabil.
Pemenang tempat kedua membuat "peta mikroba" dari New York City. Seni itu dibuat oleh Christine Marizzi, seorang pendidik masyarakat yang bekerja dengan para ilmuwan warga dan seniman di Genspace: New York City Community Biolab, menggunakan untai berbahaya dari bakteri Escherichia coli. Mikroba ini yang berwarna dengan protein, memberikan peta penampilan yang penuh warna.
Tempat ketiga diraih oleh Maria Eugenia Inda, seorang peneliti postdoctoral dari Argentina yang bekerja di Cold Spring Harbor Labs di New York.. Ia menamai karyanya The "Harvest Season" sepotong fitur warna hijau, kuning dan merah Saccharomyces cerevisiae, spesies ragi yang menggambarkan sebuah rumah yang dikelilingi oleh ladang gandum.
Pemenang lainnya karya Melanie Sullivan, seorang ahli mikrobiologi di Missouri, yang mengajukan salinan mencolok dari karya Van Gogh "The Starry Night." Nicola Fawcett Inggris menggunakan bakteri usus untuk membuat "The Wild Garden of the Bakteri Gut" (yang terdengar jauh lebih menjijikkan daripada yang terlihat).
Kontes ini telah di unggah dalam sebuah jejaring sosial facebook dalam Art Contest pada American Society for Microbiology.
Para peserta kontes di tuntut untuk membuat karya seni kreatif dari mikrobiologi dengan menggunakan koloni bakteri atau jamur sebagai cat, dan agar-agar sebagai sebuah kanvas. Total 85 peserta, dan kreasi pemenang baru-baru ini pada tanggal 29 September.
Pemenang pertama diraih Maria Penil dan Mehmet Berkmen, New England Biolabs, yang menamai karyanya "Neuron." Mereka membuat karya seni sel-sel saraf dengan menggunakan bakteri kuning kebiru-biruan yang disebut Nesterenkonia dan bakteri berwarna oranye yang disebut Deinococcus dan Sphingomonas.
Berkmen dan Penil mengembangbiakan baktri di dalam sebuah piring selama beberapa hari pada suhu yang stabil.
Pemenang tempat kedua membuat "peta mikroba" dari New York City. Seni itu dibuat oleh Christine Marizzi, seorang pendidik masyarakat yang bekerja dengan para ilmuwan warga dan seniman di Genspace: New York City Community Biolab, menggunakan untai berbahaya dari bakteri Escherichia coli. Mikroba ini yang berwarna dengan protein, memberikan peta penampilan yang penuh warna.
Tempat ketiga diraih oleh Maria Eugenia Inda, seorang peneliti postdoctoral dari Argentina yang bekerja di Cold Spring Harbor Labs di New York.. Ia menamai karyanya The "Harvest Season" sepotong fitur warna hijau, kuning dan merah Saccharomyces cerevisiae, spesies ragi yang menggambarkan sebuah rumah yang dikelilingi oleh ladang gandum.
Pemenang lainnya karya Melanie Sullivan, seorang ahli mikrobiologi di Missouri, yang mengajukan salinan mencolok dari karya Van Gogh "The Starry Night." Nicola Fawcett Inggris menggunakan bakteri usus untuk membuat "The Wild Garden of the Bakteri Gut" (yang terdengar jauh lebih menjijikkan daripada yang terlihat).
Kontes ini telah di unggah dalam sebuah jejaring sosial facebook dalam Art Contest pada American Society for Microbiology.
Dikirim oleh Paul Rowley dari University of Colorado, Boulder, sepotong geometris ini bertema partikel virus. Bentuk dicat menggunakan strain ragi yang disebut S. Cerevisiae, yang terinfeksi virus yang disebut LA. |
Karya Melanie Sullivan, seorang peneliti di Washington University School of Medicine, ia menggunakan berbagai bakteri, termasuk satu - baumanii Acinetobacter - yang dapat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
|
Ini karya Nicola Fawcett dari University of Oxford, berjudul "The Wild Garden of the Bakteri Gut," Fawcett mengatakan ia terinspirasi dari bakteri yang hidup dalam usus manusia.
Bagian ini, berjudul "Bunga matahari," disampaikan oleh Manal Hamed dari Qatar.
Bunga-bunga mekar ini adalah karya peneliti dari IPLA-CSIC, sebuah lembaga penelitian susu di Spanyol. Bakteri yang digunakan untuk melukis bunga adalah probiotik populer, Bifidobacterium animalis subsp. lactis.
Entri ini dari Berkmen dan Penil (duo yang sama yang memenangkan tempat pertama dalam kompetisi) membawa pulang "Pemirsa 'Choice" penghargaan.
Karya Maria Eugenia Inda, seorang peneliti postdoctoral di Cold Spring Harbor Labs di New York, yang menciptakan karya ini cawan petri, "Harvest Season," menggunakan ragi. Lukisan bertemakan rumah kecil di ladang gandum. 
Christine Marizzi dengan karyanya sebuah peta rumit New York City, dengan komposisi menarik mendapatkan tempat kedua. Christine adalah seorang pendidik masyarakat, yang bekerja dengan para ilmuwan. Ia seorang warga dan seniman dari Genspace.
Bagus-bagus banget ya gan...
Tag :
Berita Unik
0 Komentar untuk "Karya Seni Dari Mikroba Yang Unik"