Wong PALI-
Berkunjung ke Kota Palembang, rasanya tak puas jika tak mencicipi penganan khas Palembang yang satu ini, pempek namanya. Penganan yang berbahan baku ikan dan sagu ini sudah terkenal kenikmatannya di seluruh Nusantara.
Pempek biasa disajikan dengan bumbu cuka yang berwarna hitam semu coklat ini terasa nikmat di lidah. Rasanya yang gurih akan menambah selera siapapun yang menikmatinya..Hmmm..nyamik tentunya.
Nah..meskipun pempek terkenal dari Kota Palembang..ternyata makanan ini bukan orang Palembang asli yang menemukannya loh...kq bisa..?
Di ambil dari cerita rakyat Palembang turun temurun yang saya cukil (cukil mencukil nih) dari wikipedia ensiklopedi indonesia.
Nah..meskipun pempek terkenal dari Kota Palembang..ternyata makanan ini bukan orang Palembang asli yang menemukannya loh...kq bisa..?
Di ambil dari cerita rakyat Palembang turun temurun yang saya cukil (cukil mencukil nih) dari wikipedia ensiklopedi indonesia.
Kata Wikipedia kq malah mirip bahasa Palembang ya.. Wikipodio..hehehe...tentu bukan ya..
Pada abad ke-16, perantau dari negeri Cina telah memasuki Sriwijaya, yaitu pada masa Kesultanan Mahmud Badaruddin II. Orang-orang Cina inilah yang dipercaya mpunya makanan ini dilihat dari sejarah nama pempek itu sendiri. Pempek adalah sebutan Apek dalam bahasa Cina untuk panggilan pada laki-laki berusia tua.
Sejarah pempek di ambil dari cerita rakyat Palembang.
Dalam cerita tersebut dikisahkan, sekitar thn 1617, ada lelaki tua berumur 65 thn, tinggal di tepian Sungai Musi, setiap hari melihat ikan-ikan yang di tangkap para nelayan dari Sungai Musi tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Hasil tangkapan ikan dari Sungai Musi itu selalu melimpah ruah. Namun masayarakat waktu itu hanya mengenal masakan dari bahan baku ikan ini dengan digoreng dan di pindang. Alhasil, banyak ikan-ikan yang terbuang mubazir karena kebosanan masyarakat yang setiap hari makan ikan goreng atau pindang ikan saja.
Lalu lelaki tua, yang dalam bahasa Cina di panggil Apek ini, merasa prihatin dengan keadaan waktu itu. Apek pun mulai berfikir bagaimana caranya memanfaatkan ikan yang melimpah ruah dari hasil tangkapan nelayan ini untuk dijadikan jenis makanan lain. Melalui pemikiran yang panjang, akhirnya Apek menemukan ide baru untuk membuat menu masakan lain dari bahan utama ikan ini. Ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan dari Sungai Musi ini ia giling dengan mencampurnya dengan adonan tapioka. Nah...,jadilah pempek ini.
Dari hasil temuan si Apek ini belum didapat nama makanan pempek. Nama pempek dikenal setelah si Apek menjajakan makanan baru ini. Banyak masyarakat pada waktu itu yang akhirnya menyukai makanan temuan Apek. Setiap hari Apek berkeliling sepeda menjajakan makan barunya, masyarakat yang ingin membelinya selalu memanggil Apek,"pekkkk … apeeeeekkkk...meli pek,aiii lemak nian makanan buatan kau ni pek". (pekkkk … apeeeeekkkk...beli pek,wahh enak sekali makanan buatanmu ini pek)
Nah, berawal dari sana maka masyarakat Palembang akhirnya menamai makanan buatan Apek dengan nama pempek atau empek-empek.
Akan tetapi, cerita rakyat Palembang ini harus dikaji sejarahnya lebih jauh jika kita merunut sejarah ditemukannya singkong pada abad ke-16 oleh bangsa Portugis yang kemudian diperkenalkannya pada bangsa Indonesia. Sementara kajian lain yaitu ditemukannya sepeda atau velocipede di Jerman dan Perancis pada abad ke-18. Sedangkan Sultan Mahmud Badaruddin dilahirkan pada tahun 1767.
Kemudian singkong baru dikenal sebagai bahan baku sagu dan dikomersilkan oleh bangsa Portugis yaitu pada tahun 1810.
Namun, bisa jadi pempek adalah hasil perpaduan selera orang Cina dengan orang Palembang pada masa itu mengingat bangsa Cina sudah membaur lama dengan masyarakat Palembang. Dan jenis masakan Cina lainnya pun sudah banyak berkembang di Indonesia seperti bak pao, miso, baso ikan, dan lain sebagainya.
Terlepas dari cerita rakyat asal mula pempek, bagi masyarakat asli Palembang pempek sudah merupakan makanan ciri khas yang tak terpisahkan dengan sejarah kota Palembang. Ibaratnya "Bagaikan cuko dan pempek tulah,dak pacak bepisah lagi" hehehe.
Ada jenis Pempek yang paling terkenal di Palembang. Mendengar namanya, semua orang pasti akan tercengang bahkan menjadikannya bahan candaan. PEMPEK KAPAL SELAM namanya. Sahabat bayangkan, pada jamannya Apek menemukan pempek, pasti belum ada kapal selam pada waktu itu. Nah, untuk sebuah nama ini tidak ada sejarah yang mengupasnya. Penamaan ini hanyalah masyarakat Palembang yang memberikannya. Mungkin karena melihat bentuk pempek ini yang berukuran jumbo dengan berisikan telur ayam didalamnya.
Banyak jenis pempek lainnya, baik dilihat dari bentuk ukuran dan nama yang berbeda-beda. Namun bahan bakunya tetap dari bahan yang sama, yaitu dari tepung ikan. Yang membedakan rasanya pastilah resep pembuatannya.
Pastikan sahabat mencicipi pempek jika datang ke Palembang ya. Ada pempek lenjer yang berbentuk panjang, pempek ada'an yang berbentuk bulat, pempek kulit dari kulit ikan, pempek pistel yang mirip pempek kapal selam namun ukurannya lebih kecil dan isinya irisan pepaya muda yang telah dibumbui, pempek keriting dan pempek telur.
Jangan lupa...makan pempek sambil ngirup cukonyo...hehehe
Ada jenis Pempek yang paling terkenal di Palembang. Mendengar namanya, semua orang pasti akan tercengang bahkan menjadikannya bahan candaan. PEMPEK KAPAL SELAM namanya. Sahabat bayangkan, pada jamannya Apek menemukan pempek, pasti belum ada kapal selam pada waktu itu. Nah, untuk sebuah nama ini tidak ada sejarah yang mengupasnya. Penamaan ini hanyalah masyarakat Palembang yang memberikannya. Mungkin karena melihat bentuk pempek ini yang berukuran jumbo dengan berisikan telur ayam didalamnya.
Banyak jenis pempek lainnya, baik dilihat dari bentuk ukuran dan nama yang berbeda-beda. Namun bahan bakunya tetap dari bahan yang sama, yaitu dari tepung ikan. Yang membedakan rasanya pastilah resep pembuatannya.
Pastikan sahabat mencicipi pempek jika datang ke Palembang ya. Ada pempek lenjer yang berbentuk panjang, pempek ada'an yang berbentuk bulat, pempek kulit dari kulit ikan, pempek pistel yang mirip pempek kapal selam namun ukurannya lebih kecil dan isinya irisan pepaya muda yang telah dibumbui, pempek keriting dan pempek telur.
Jangan lupa...makan pempek sambil ngirup cukonyo...hehehe
Tag :
Sejarah,
Sekitar Pendopo
0 Komentar untuk "Sejarah Makanan Pempek"