Kota Palembang dan Sejarahnya

17 Okt 2015

Wong PALI-

Nama Pa lin fong, diperkirakan nama yang menjadi asal muasal nama Palembang menurut cerita Tiongkok dalam buku Chu fan chi tahun 1178 yang di tulis oleh Chou Ju Kua.

Inilah yang sekarang dikenal sebagai Provinsi Sumatera Selatan dengan ibu kotanya Palembang. Dengan luas mencapai 358,55 km persegi, menjadikannya kota terluas di Sumatera setelah Kota Medan. Kota berpenghuni lebih kurang 1,7 juta jiwa ini, diperkirakan masih akan terus bertambah seiring perkembangan zaman.

Dalam catatan sejarah, kota ini merupakan ibu kota kerajaan bahari Buddha di Asia Tenggara yang terbesar kala itu. Pada abad ke-9 Sriwijaya berkembang pesat dengan batas wilayahnya yang meliputi Nusantara dan Semenanjung Malaya. Sriwijaya juga terkenal dengan nama Bumi Sriwijaya. Dari temuan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan disebelah barat Kota Palembang di daerah Bukit Siguntang, dinyatakan bahwa telah dibentuk sebuah wanua yang diperkirakan sebagai kota pada tanggal 17 Juni 688 M. Kota Palembang adalah termasuk kota tertua di Indonesia. Venice of the East atau "Venesia dari Timur" adalah julukan yang diberikan orang-orang dari dunia Barat waktu itu.

Toko di atas rakit di Palembang pada masa Hindia Belanda.

Rajendra Chola dari Kerajaan Chola telah menyerang kota ini pada tahun 1025, sehingga para pedagang asing menganggap Sriwijaya tak bernilai lagi karena hanya tinggal pelabuhan-pelabuhan kecil saja.

Disebutkan dalam kisah "Kidung Pamacangah", Arya Damar seorang tokoh dari Kediri bersama Gajah Mada, patih kerajaan Majapahit, telah turut andil dalam penaklukan Bali ketika Arya Damar menjabat sebagai bupati Palembang pada th 1343.

Sekitar th 1513, seorang apoteker Portugis yang bernama Tomas Pire memberitakan bahwa seorang patih telah diutus dari Jawa untuk memimpin Palembang menyerang Malaka yang dikuasai Portugis. Dari berita tersebut dijelaskan bahwa sistem pemerintahan Palembang telah merujuk pada kesultanan Demak.

Sementar dalam catatan sejarah lain disebutkan bahwa munculnya kesultanan Palembang yaitu pada th 1659 dan Sri Susuhunan Abdurrahman adalah raja pertama yang berkuasa. Kemudian kesultanan Palembang, oleh pemerintah Hindia Belanda di hapuskan pada th 1823. Lalu Palembang dibentuk dua keresidenan besar yang kemudian pemukimannya dibagi menjadi daerah Ulu dan Ilir. Sejarah mulai berkembang dari sana hingga memasuki era perjuangan dan sampai kini, Seberang Ulu dan Seberang Ilir tetap melekat pada masyarakat Palembang.